Politikus PKS Kembali Dorong Pembentukan Tim Pencari Fakta
Perlu Resolusi Konkret Sikapi Bentrok Batamjpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi III DPR, Almuzzammil Yusuf mengatakan konflik TNI Batalyon Yonif 134 dengan Brigade Mobil (Brimob) terjadi pada Rabu (19/11) malam di Batam menambah daftar hitam konflik antara TNI dan Polri.
Bahkan menurut catatan politikus PKS itu, sejak 2005 hingga saat ini telah terjadi lebih dari 30 kali bentrok TNI-Polri yang menewaskan puluhan orang dari kedua pihak.
"Peristiwa ini membuat kekhawatiran di masyarakat meningkat karena kedua aparat negara ini memiliki otoritas untuk menggunakan senjata api modern yang mematikan," kata Almuzzammil, Jumat (21/11).
Dikatakannya, konflik oknum dari TNI dan Polri dapat mengancam keamanan dan pertahanan negara. Padahal mereka seharusnya merupakan garda terdepan penjaganya.
"Untuk menangani masalah tersebut, diperlukan kebijakan integral agar kejadian serupa tidak meluas dan terulang kembali," sarannya.
Langkah pertama yang harus dilakukan, lanjut Muzzammil, harus dibuat Tim Pencari Fakta (TPF) untuk melakukan penyelidikan ke lapangan guna menghindari konflik terulang. Namun usulan itu sampai saat ini belum terealisasi.
"Sejak kasus konflik oknum TNI dan oknum Polri di Oku, Sumatera Selatan tahun 2013 terjadi, saya belum melihat langkah konkret untuk membuat resolusi konflik yang nyata dan permanen," ungkapnya.
Dalam pandangan Muzzammil, konflik yang selama ini terjadi antara TNI dan Polri bukan semata-mata persoalan hukum saja, tapi perlu dilihat secara menyeluruh.