Politisi Golkar Sanjung Patrialis
jpnn.com - JAKARTA - Politisi Partai Golkar Nudirman Munir tidak sependapat dengan kritikan lembaga swadaya masyarakat (LSM) terhadap Patrilais Akbar yang diangkat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Hakim Konstitusi.
"Dalam banyak hal, LSM bicaranya juga atas dasar kepentingan tertentu. Kalau dikatakan Patrialis gagal sebagai Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), menurut saya tidak juga. Bahkan saya berani katakan sebagai menkumham, dulunya Patrialis lebih baik dari menkumham sekarang," kata Nudirman Munir dalam pesan singkatnya, Senin (12/8).
Anggota Komisi III DPR itu mengapresiasi atas pilihan pemerintah menunjuk Patrialis Akbar sebagai Hakim Konstitusi. "Pilihan terhadap Patrialis sudah tepat karena latar belakang dan pengalamannya cukup mumpuni dalam menyelesaikan tugasnya sebagai penjaga dan pengawal konstitusi," ungkap Nudirman.
Dijelaskannya, Patrialis terbilang lama mewakili DPR dalam sidang-sidang di MK dan secara langsung terlibat dalam proses penyusunan Undang-Undang MK. "Harapan kita satu saja, Patrialis menempatkan dirinya sebagai negarawan dan itulah satu-satunya cara untuk mendorong dia berhasil mengawal konstitusi," harap Nudirman.
Menurut anggota DPR daerah pemilihan Sumbar itu, tantangan MK ke depan semakin berat agar MK tidak terjerumus ke ranah politik dan mampu mengakomodasi sensitifitas masyarakat terhadap penegakan hukum yang setara.
"Terlebih menjelang Pemilu banyak pesan sponsor termasuk kepentingan pemerintah. Saya yakin, Patrialis tidak akan terjebak dengan balas budi kepada pemerintah yang telah mengusulkannya jadi Hakim Konstitusi,'' tegas Nudirman Munir. (fas/jpnn)