Polres Mimika Didemo Kerukunan Sulawesi Selatan
“Kalaupun belum terungkap, kami menyatakan bahwa berilah kesempatan kepada warga Sulawesi Selatan akan melakukan tindakan hukum adat sendiri,” tutur Abdul Rahman, sembari mengatakan dirinya menjamin KKSS tidak akan melakukan tindakan anarkis dalam membantu mengungkap pelaku.
Sementara itu, Wakapolres Mimika Kompol Yuvenalis Takamully, SH MH mengatakan, kejadian penganiayaan di Busiri ujung adalah tindakan individu, dan kasusnya sedang ditangani pihaknya. Bahkan, kata Takamully, pelaku dalam kejadian itu sudah diketahui identitasnya.
“Pelaku tidak tinggal menetap. Itu yang menjadi kendala kami. Tempat tinggalnya tidak jelas, berpindah-pindah. Kami tinggal tangkap pelakunya,” terangnya.
Menurut Wakapolres, kedatangan warga KKSS ke Polres Mimika kemarin, dianggap sebagai motivasi kepada Kepolisian untuk tetap bekerja dan menyikapi kejadian ini secara serius. Namun ia mengingatkan agar tidak mudah terprovokasi serta tidak memprovokasi keadaan.
Sementara itu, hingga kemarin kondisi korban sudah membaik, dan sudah kembali ke rumah. “Setelah kejadian ini kami tidak tinggal diam. Anggota langsung bergerak,” tukasnya. (rex/cr98/adk/jpnn)
Poin-poin Tuntutan Warga KKSS Saat Demo di Polres:
1. Usut tuntas kasus penganiayaan yang terjadi di Busiri ujung pada Sabtu (30/1) lalu dengan korban H Kose. Juga kasus yang terjadi pada 2012, yakni kasus pembunuhan dengan korban Abbas, dan peristiwa pembunuhan lainnya terhadap Mansur di Tahun 2014 lalu.
2. KKSS mendukung Kepolisian dalam menegakkan supremasi hukum yang berlaku di Indonesia.