Polri Disarankan Rekrut Polisi Ahli IT Untuk Hadapi Tantangan Kemajuan Teknologi
jpnn.com, JAKARTA - Pemerhati kepolisian yang juga peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Hermawan Sulistyo meminta Polri untuk segera berbenah dalam menghadapi tantangan kemajuan teknologi saat ini.
Hal itu dia sampaikan ketika menghadiri Rilis Akhir Tahun yang digelar Polri di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (31/12) lalu.
Pria yang karib disapa Prof Kikiek tersebut menyampaikan kemajuan teknologi informasi dan kecerdasan buatan atau AI bisa menggantikan sebagian tugas polisi. “Polisinya diganti mesin,” katanya.
Akademikus yang dikenal ceplas-ceplos itu mencontohkan penggunaan fitur kecerdasan buatan dari OpenAI yang dikenal dengan sebutan ChatGPT (Generative Pre-trained Transformer) untuk membuat materi paparan. Kurang dari satu jam, hasil kerja ChatGPT bisa lebih bagus daripada buatan manusia.
Selain itu, Prof Kikiek juga mencontohkan Dubai yang menggunakan robot untuk mengambil alih sebagian tugas polisi. “Melapornya ke robot, ditangani oleh AI, diatasi,” katanya.
Menurut Prof Kikiek, dengan robot dan kecerdasan buatan, setengah dari pekerjaan Kepala Bareskrim Polri selesai. “Urusannya tingga mengurusi anggotanya yang nakal-nakal,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Prof Kikiek mewanti-wanti Polri mengantisipasi perkembangan ke depan yang menempatkan polisi dalam kondisi baru sama sekali. Prof Kikiek mengatakan Polri tidak mungkin lagi menolak calon polisi yang berkacamata.
Ahli IT, kata Prof Kikiek, kebanyakan berkacamata. Jika menolak calon polisi berkacamata, katanya, Polri tidak akan memperoleh anggota yang ahli IT.