Polri Gagalkan Rencana Pengeboman Istana, Pengusaha Ikut Gembira
jpnn.com - JAKARTA - Kalangan dunia usaha mengapresiasi kinerja kepolisian yang telah menggagalkan rencana teror bom di Istana Negara pada akhir pekan lalu. Pasalnya, efek yang ditimbulkan bakal sangat luar biasa jika rencana teror itu tidak digagalkan.
"Kalau rencana itu berhasil dilakukan, tentu akan sangat mengganggu perekonomian dan investasi di Jakarta dan Indonesia pada umumnya," ujar Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang, Senin (12/12).
Menurut Sarman, sektor perdagangan dan retail di Jakarta bakal ramai dikunjungi konsumen di minggu kedua Desember karena semakin dekat dengan momen Natal dan tahun baru. Karena itu masyarakat butuh rasa nyaman dan aman sehingga tidak khawatir keluar rumah untuk membeli berbagai kebutuhan.
"Jadi pada minggu kedua dan ketiga inilah biasanya puncak warga Jakarta berbelanja kebutuhan Natal. Termasuk warga daerah penyangga dari Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi, juga banyak berbelanja ke Jakarta," tutur Sarman.
Selain itu, katanya, 60 persen perputaran uang secara nasional juga ada di Jakarta. Karenanya isi keamanan di Jakarta memang sangat sensitif.
"Pertumbuhan perekonomian Jakarta sangat tergantung dengan suasana yang kondusif, aman dan nyaman bagi pelaku usaha. Investor butuh jaminan kenyamanan, keamanan dalam berbisnis di kota Jakarta," pungkas Sarman.
Sebelumnya Densus 88 Antiteror Polri pada Sabtu (10/12) menangkap tiga orang di Bintara, Bekasi yang diduga hendak meledakkan bom saat pergantian jaga Paspampres di Istana Negara, Minggu (11/12). Satu dari tiga pelaku itu adalah wanita eks tenaga kerja Indonesia (TKI) yang disiapkan sebagai 'pengantin' atau pelaku bom bunuh diri.(gir/jpnn)