Politikus Gerindra: Trans Jawa Direndam Banjir Mirip Tol Laut
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Satria Gerindra Moh Nizar Zahro mengatakan, kondisi Tol Trans Jawa di Madiun, Jawa Timur yang terendam banjir, diibaratkannya seperti tol laut yang dijanjikan Presiden Jokowi pada 2014 lalu.
Ini disampaikan Nizar merespons video viral tentang kondisi tol Ngawi - Kertosono di KM 603 hingga KM 604, Desa Glonggong, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun. Bahkan, akses dari Surabaya menuju Solo terputus.
Nizar menilai wajar jika publik bingung dengan kondisi tersebut karena jalan tol itu belum lama ini diresmikan. Jalan bebas hambatan yang mestinya bebas dari banjir akibat luapan Kali Glonggong dan Kali Jerohan itu diduga ada kelemahan dalam proses pembangunannya.
BACA: Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf: Jangan Hanya Lihat Banjir di Tol Madiun
"Tanggul mudah jebol, sehingga menyebabkan melubernya air menutup jalan tol. Jebolnya tanggul bisa jadi karena pengerjaannya yang terburu-buru. Ingin cepat diresmikan untuk dijadikan media pencitraan," ucap Nizar pada Jumat (8/3).
Ketua DPP Gerindra itu mengatakan, bila melihat kronologisnya, Tol Trans Jawa sejatinya bukan janji politik Jokowi pada Pilpres 2014. Sebab, yang dijanjikan mantan wali kota Solo itu adalah membangun tol laut.
Hanya saja, bentangan wilayah laut mulai dari Aceh hingga Papua pun menurutnya belum terkoneksi secara baik oleh tol laut yang dijanjikan mantan gubernur DKI Jakarta itu, jelang akhir kepemimpinannya.
"Bisa dikatakan ide tol laut telah gagal total. Konsep Jokowi tidak didukung oleh perencanaan yang matang. Nasib tol laut tak ubahnya seperti proyek mobil Esemka. Hanya dijadikan dagangan kampanye," tuturnya.
BACA JUGA: 15 Kabupaten di Jatim Direndam Banjir, 12.495 KK Terdampak