Pompanisasi Sungai Bengawan Solo Jadi Berkah Petani Tuban
jpnn.com, TUBAN - Usai meresmikan Warehouse UPJA Tani Karya Mandiri, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan meninjau lokasi Pompanisasi di sungai Bengawan Solo, Desa Karangtinoto, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban.
"Di sini, air sungai Bengawan Solo dimanfaatkan untuk kepentingan pertanian. Hal ini dilakukan dengan pompanisasi air dari Bengawan Solo untuk selanjutnya dialirkan ke saluran irigasi untuk mengairi sawah. Air Bengawan Solo tak pernah surut meskipun musim kemarau," ujar Sarwo Edhy, Jumat (13/9).
Bantuan Pompanisasi yang di fasilitasi oleh Ditjen PSP Kementrian Pertanian RI ini dikelola oleh Himpunan Petani Pemakai Air (Hippa) Karangtinoto di Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban. Para petani mampu memindahkan sebagian air sungai itu untuk mengairi lebih dari 1700 hektar lahan milik petani di daerah tersebut.
"Ini adalah salah satu antisipasi kekeringan untuk sawah-sawah lahan tadah hujan. Dengan ada sitem pipanisasi ini dengan adanya pompa yang berukuran besar ini bisa menyedot air dari sumber-sumber air yang ada di sungai sebelah. Sehingga di sini kita bisa mengairi lebih kurang 1700 hektar, ini luar biasa," jelas Sarwo Edhy.
Dia menambahkan, program-progam semacam ini harus disosialisasi ke masyarakat. Ke desa desa dan kecamatan-kecamatan tentunya melalui Kabupaten. Agar progam-program pipanisasi ini dengan menarik air dari sumber sumber mata air.
"Kita bisa laksanakan dengan jumlah lebih besar lagi. Sehingga kita bisa membantu petani yang biasa bertanam satu kali, setelah ada pompanisasi bisa bertanam 3 kali dalam setahun," kata Sarwo Edhy
Pompanisasi Bengawan Solo ini perlu dicontoh oleh daerah-daerah lainnya. Khususnya yang memiliki lahan yang sering kekeringan padahal berada di pinggir sungai yang tak pernah kering.
Aliran Sungai Bengawan Solo melewati sejumlah wilayah di Jawa Timur dan Jawa Tengah, seperti Kabupaten Madiun, Ngawi, Blora, Bojonegoro, Lamongan, Tuban dan berakhir di Gresik.