Posisi Monoarfa
Oleh: Dahlan Iskanjpnn.com - BEGITU cepat birokrasi kita. Empat hari setelah diajukan pengesahan itu langsung diterbitkan: Mardiono menjadi Pelaksana Tugas Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan.
Suharso Monoarfa pun kehilangan angin. Posisinya tiba-tiba sangat sulit: mau melawan atau menyerah.
Kalau ia melawan sangat tidak elok. Ia seorang menteri: Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas. Yang dilawan juga menteri: Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Untuk bisa melawan dengan total ia harus mundur dari kabinet. Pertanyaannya: apakah tidak eman. Ia bisa kehilangan dua.
Ia memang sudah mengatakan tidak takut kehilangan jabatan (Disway 9 September 2022), tetapi apakah ia bisa mendapat restu.
Sejauh ini DPP yang baru tidak mengindikasikan ingin mengganti posisi Suharso di kabinet. Tinggal Suharso sendiri yang harus mikir: apakah mau duduk di kursi sambil mempertaruhkan harga diri.
"Saya akan konsultasi dulu dengan bapak Presiden (Jokowi, red)," ujarnya.
Saya lagi di Karawang menjelang subuh kemarin, saat Suharso menghubungi saya.