Poso Masih Area Paling Bahaya 2013
Selasa, 01 Januari 2013 – 06:25 WIB
Beberapa anggota dari kelompok ini berhasil bebas dari operasi penangkapan, demikian pula beberapa orang di antaranya telah bebas setelah menjalani masa hukuman. Di antara mereka ada yang menganggap bahwa perjuangan mereka belum tuntas.
Peristiwa saat itu diduga telah "menciptakan perpecahan di internal kelompok Tanah Runtuh, di antaranya perbedaan pandangan mengenai strategi berjihad. "Bagi mereka yang telah bebas dari hukuman penjara, beberapa di antaranya memilih untuk mengelola proyek-proyek sebagai kontraktor dalam skema pengelolaan Bupati Poso," kata alumni S2 Essex University Inggris ini.
Kondisi ini memungkinkan munculnya kelompok baru yang radikal di Poso dan tidak lagi melakukan aksinya berdasar pada instruksi organisasi. Dengan kekuatan yang terbatas, kelompok radikal yang eksis di Poso ini kemudian melakukan aksinya. Temuan pada kasus penggerebekan terduga teroris di Desa Kalora, Poso Pesisir Utara pada 31 Oktober 2012, seorang yang menjadi target polisi tewas tertembak dan 5 orang lainnya ditangkap. "Identitas dari keenam orang tersebut menunjukkan kalau mereka bukan warga Poso. Ini membuktikan ada perpaduan antara faktor internal bekas kelompok-kelompok Poso dan kekuatan luar," ujarnya.(rdl/nw)