Potensi Besar, Turis India Harus Digarap Maksimal
jpnn.com - jpnn.com - Kementerian Pariwisata terus mencari akal untuk menggenjot potensi wisata meeting, incentive, convention, exhibition (MICE) tanah air.
Tentu, untuk menjaring wisatawan mancanegara (wisman) pada segmen bisnis. Kali ini, Kemenpar melalui Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara melakukan pendukungan perjalanan insentif yang dilakukan oleh wisatawan mancanegara dari India.
"Korporasi yang akan melakukan perjalanan insentif dari Cox & Kings Limited India adalah perusahaan PUMA. Jumlah wisatawan India yang akan berkunjung ke Bali pada tanggal 21-24 Februari 2017 sebanyak 240 orang. Dukungan yang diberikan Asdep Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah adalah materi promosi Pesona Indonesia, cultural performance, dan gala dinner yang dilaksanakan di The Anvaya Resort, Kuta, Bali" ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara (DP3N) Esthy Reko Astuty di Jakarta.
Pelaksanaan kegiatan ini sejalan dengan kedatangan wisatawan mancanegara saat ini datang dari tiga titik besar, yakni Soekarno Hatta-Jakarta, Ngurah Rai-Bali, dan Bandar Udara Hang Nadim-Batam.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan India yang berkunjung ke Indonesia yang dihitung dari 19 titik pintu masuk utama sepanjang tahun 2016 mengalami kenaikan 29,35 persen dari jumlah kunjungan di tahun 2015 (260,205) dan 2016 (336,575).
Masih dari data BPS, pada November 2016, tiga negara yang melakukan jumlah kunjungan terbanyak ke Indonesia dengan jumlah persentasi kenaikan yang terus meningkat adalah wisatawan Tiongkok.
Pada 2015 sebanyak 78,835 orang. Tahun 2016 sebanyak 119,338 orang atau naik 51,38 persen.
Sedangkan wisatawan Australia pada 2015 sebanyak 63,203 orang dan pada tahun 2016 sebanyak 89,741 orang atau naik 41,99 persen.