Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Potowayburu, Keindahan Tersembunyi di Ujung Barat Mimika

Senin, 19 September 2016 – 06:14 WIB
Potowayburu, Keindahan Tersembunyi di Ujung Barat Mimika - JPNN.COM
Potawayburu, keindahan tersembunyi di ujung barat Mimika. Foto: Radar Timika

jpnn.com - BAGI sebagian besar masyarakat Mimika, Papua, nama Potowayburu mungkin tidak setenar nama Kokonao. Keduanya sama-sama berada di pesisir pantai. 

Jika Kokonao terkenal karena merupakan kota sejarah, sepertinya Mimika pun harus berbangga dengan Potowayburu. Ya, kampung yang berada di ujung barat Kabupaten Mimika ini juga memiliki banyak potensi.

Potowayburu menjadi magnet bagi para pengusaha kelas kakap. Karena kampung yang berada lebih dekat dengan Kaimana, Papua Barat ini menyimpan sejuta kekayaan dan pesona. Baik laut maupun hutannya. 

Dari Kaimana menggunakan speed boat butuh waktu hanya sekitar dua jam menuju Potowayburu. Sedangkan dari Timika selaku Ibu Kota Mimika dibutuhkan waktu sekitar empat hingga enam jam. Jadi tak jarang, warga yang merupakan Suku Kamoro ini justru lebih sering berbelanja ke Kaimana dibanding ke Timika. Begitupun sebaliknya, terkadang warga dari Kaimana atau Teluk Etna datang menjajakan ikan atau hasil perburuan di Potowayburu. 

Potowayburu juga bisa diakses lewat udara. Adanya lapangan terbang menjadi tempat landasan bagi beberapa pesawat perintis berkapasitas delapan orang penumpang. Jarak tempuh dari Bandara Mozes Kilangin sekitar 45 menit. 

Dulu, Potowayburu adalah salah satu kampung yang ‘hidup’ lantaran ada sebuah perusahaan yang beroperasi mengeksploitasi hutan di kampung yang berbatasan dengan beberapa kabupaten tetangga ini. 

Jejak perusahaan yang konon milik keluarga pengusaha Orde Baru ini masih terlihat. Salah satunya bangunan kantor dua lantai yang kini dijadikan sebagai Kantor Distrik Mimika Barat Jauh. Kondisinya pun mulai rapuh. Ada pula perumahan permanen yang masih berdiri dan didiami oleh pegawai distrik. 

Sebuah bangunan Gereja Oikumene yang tak lagi digunakan masih berdiri dalam kondisi yang hampir rubuh. Gereja ini pun memiliki cerita mistis hingga tak seorang pun ingin menyentuhnya. 

BAGI sebagian besar masyarakat Mimika, Papua, nama Potowayburu mungkin tidak setenar nama Kokonao. Keduanya sama-sama berada di pesisir pantai. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News