Potret Pilu Imigran Menjalani Ramadan
jpnn.com - SELURUH umat Islam di dunia bersuka cita ketika menyambut bulan Ramadan tiba. Di bulan yang sangat mulia ini, seluruh umat Islam berlomba-lomba mencari pahala dengan beribadah, dan saling berbagi.
Namun kisah pilu tampak dirasakan para kaum imigran Timur Tengah yang bertahan di Polikastro, sebuah kota di Yunani yang berbatasan langsung dengan Makedonia. Dilansir dari Anadolu, kantor berita Turki (6/6), para pengungsi ini bertahan di dalam tenda dome berkapasitas tiga hingga empat orang untuk menahan dinginnya suhu di Negeri Seribu Dewa.
Para imigran yang kebanyakan berasal dari Syria ini menjalani ibadah puasa di tengah keterbatasan. Para imigran saling gotong royong untuk membuat makanan yang dibagikan untuk berbuka. Meskipun memasak dengan peralatan seadanya, tak satupun mereka bersedih menjalani Ramadan dengan kondisi yang memprihatikan.
Para pemuda tampak sibuk menyiapkan api untuk memasak dan menghangatkan badan, sementara para lansia bertahan di dalam tenda menunggu makanan siap dihidangkan.
Seperti diketahui, lonjakan imigran yang mengungsi di negara Eropa sejak setahun lalu terjadi karena perang yang berkecamuk di negara mereka.
Mereka nekat berpergian ke beberapa negara Eropa tanpa bekal yang cukup dan bertahan dalam keterbatasan di sana. (mg5/jpnn)