PPP Jatim Sesalkan Penilaian Mahfud
jpnn.com - SURABAYA - Pernyataan Mahfud M.D. yang menyebut ide penyatuan parpol Islam sulit direalisasikan menuai reaksi. Salah satunya dari DPW PPP Jatim yang menilai pernyataan tersebut sebagai sikap gegabah.
"Kami sempat merapatkan khusus soal ini di DPW. Tidak sebatas menyayangkan, kami juga mengusulkan agar nama Pak Mahfud dievaluasi ulang sebagai salah satu yang digadang-gadang untuk didukung," ujar Wakil Ketua DPW PPP Jatim Mujahid Ansory.
Sejauh ini, nama Mahfud M.D. memang sempat menjadi salah satu calon yang dibahas serius di PPP terkait Pilpres 2014. Mantan ketua MK tersebut rencananya disandingkan dengan Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali sebagai pasangan capres-cawapres. Bahkan, bila nama Mahfud menguat, PPP kabarnya juga siap mengusung dan berkoalisi dengan partai yang juga mendukungnya.
Mujahid juga menilai pernyataan Mahfud merupakan cermin bahwa yang bersangkutan lupa dengan sejarah. "Koalisi partai Islam pernah terjadi dan sangat kuat. Salah satu yang masih segar dalam ingatan adalah Poros Tengah. Waktu itu pemenang pemilunya PDIP," paparnya.
Namun, gabungan kekuatan partai Islam dalam Poros Tengah ternyata terbukti solid. Dengan demikian, meski punya suara paling banyak di DPR, PDIP justru gagal mendudukkan ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri, sebagai presiden.
Tapi, yang jadi malah jago Poros Tengah, almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. "Apa Pak Mahfud lupa dengan sejarah itu?" terangnya.
Kalaupun terjadi perbedaan, bisa didialogkan secara internal. Kalaupun ada ketidaksamaan visi, bisa diselesaikan dengan komunikasi politik. (ano/c2/fat)