Prabowo Ajak Ulama Majukan Bangsa
jpnn.com - JAKARTA - Calon presiden (capres) dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyambangi Pondok Pesantren Miftahul Ulum Jakarta, Rabu (2/4) malam. Menghadiri Sarasehan Nasional Ulama Pesantren dan Cendikiawan, Prabowo mengajak kalangan ulama ikut bersama-sama mengubah bangsa melalui pemilihan umum (pemilu).
"Sebentar lagi kita melaksanakan suatu hajat besar suatu pemilihan dimana suatu rakyat Indonesia akan menentukan wakil-wakilnya di DPR dan di pemerintahan. Dan ini adalah momentum untuk mengubah arah ke depan," kata Prabowo dalam orasinya.
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini menuturkan, Islam pernah gemilang dengan kekuatan ekonominya. Namun saat ini, Indonesia mayoritas penduduknya beragama Islam justru mengalami kemiskinan.
Padahal, sambung Prabowo, Tuhan memberikan kekayaan alam kepada rakyat Indonesia yang begitu melimpah tetapi tidak bisa dijaga dan dikelola dengan baik oleh para pemimpin-pemimpinnya.
"Kalau masyarakat lemah dan miskin maka tidak ada ekonomi yang gemilang. Karena bangsa-bangsa tumbuh dalam keadaan bersaing untuk bertahan hidup, bersaing merebut tanah dan air serta sumberdaya alam," paparnya.
Pada kesempatan tersebut, Prabowo juga mengakui bahwa dirinya sangat dekat dengan tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Pasalnya, mantan Danjen Kopassus ini pernah ditugaskan ke daerah operasi perang dan orang yang pertama ditemuinya adalah kyai-kyai NU.
"Kita meminta doa dan amalan-amalan dari para kiyai untuk menghadapi maut dalam bertugas. Jadi ketika kita berangkat maka kita siap mati. Karena itu TNI selalu dekat dengan NU," pungkasnya.
Sarasehan Nasional Ulama Pesantren dan Cendikiawan dihadiri oleh mantan Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi, pimpinan Ponpes Miftahul Ulum KH. Muhiddin, KH Abdullah Rasyid. Hadir pula tokoh NU yang juga merupakan Menteri Perumahan Rakyat KH Djan Faridz serta tokoh-tokoh NU lainnya. (dil/jpnn)