"Posisi Boediono selalu tak tegas. Terlihat ragu-ragu mengungkapkan sesuatu. Beliau benar-benar tampil sebagai calon pendamping (sebagai cawapresnya SBY, red). Penampilan yang datar memperburuk dirinya," ujarnya. Sementara, mengenai target-target pencapaian oleh masing-masing kandidat, misalnya soal penyediaan asuransi kesehatan (askes) bagi rakyat, menurut Ray, sebenarnya tidak ada perbedaan antarketiga kandidat cawapres itu. Perbedaan tahun tidak signifikan. "Bahkan bisa saja sekedar beda," katanya. Ray mengkritik penampilan moderator, Fahmi Idris, yang terlalu panjang berbicara. Kritik lain, "iklan makin menjadi-jadi." (sam/JPNN)
JAKARTA -- Prabowo Subianto dinilai sebagai bintang acara debat cawapres putaran kedua yang berlangsung di Jakarta, Selasa (30/6) malam. Direktur