Prabowo Dorong Kurikulum Sains Pertahanan, Jakarta Defence Soroti Begini
Edna mengakui investasi di sektor sumber daya manusia memang memakan waktu yang cukup lama.
Tiongkok misalnya, membutuhkan sekitar 50 tahun untuk membangun kualitas sumber daya manusia di sektor pertahanan yang mumpuni.
"Kita butuh kerja sama tentang pendidikan. Negara atau produsen yang bisa membagikan ilmu teknologi pertahanan. Jadi memang butuh pendekatan yang lebih komprehensif," ujar dia.
Menhan Prabowo Subianto pada April 2020 lalu meminta Rektor Universitas Pertahanan Laksamana Muda TNI Amarulla Octavian membuka kurikulum sains pertahanan.
Tujuannya, guna menghasilkan para perwira Korps Kesehatan TNI yang cakap melaksanakan operasi militer, termasuk menghadapi wabah penyakit seperti COVID-19.
"Perlu mencetak kader terbaik yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Apalagi, sekarang terjadi pandemi. Kita berupaya keras menguasai ilmu di bidang kedokteran," kata Prabowo.
Harapannya, semakin banyak sarjana di bidang farmasi dan kedokteran yang nantinya bisa memproduksi obat di dalam negeri sehingga tidak bergantung kepada negara lain.(Antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?