Prabowo Kalah di Survei Charta, Hidayat Ungkit Pilkada DKI
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Majelis Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid tidak ambil pusing dengan temuan survei Charta Politika terkait elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2019 yang dibeberkan, Senin (25/3) ini.
Menurut dia, situasi perpolitikan dapat berubah jelang hari pencoblosan pilpres 2019. Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto - Sandiaga Uno masih berpeluang mengalahkan pesaingnya Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
"Menuju 17 April 2019, masih banyak peristiwa yang akan terjadi," kata dia ditemui di Gedung DPR, Jakarta.
BACA JUGA: Hasil Survei Terbaru Charta Politika, Beda dengan Litbang Kompas
Terlebih lagi, kata Hidayat, sejumlah lembaga survei tidak selalu akurat ketika menghitung elektabilitas calon pemimpin. Dia mencontohkan ketika peristiwa politik pemilihan gubernur di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
"Peristiwa yang terjadi di Pilgub DKI Jakarta, Pilgub Jawa Tengah dan Pilgub Jawa Barat adalah contoh yang paling nyata tentang bagaimana lembaga survei itu ternyata keliru dalam memprediksikan satu peristiwa," ungkap dia.
BACA JUGA: Hasil Survei Charta Politika: 9 Partai Gagal Tembus 4 Persen
Saat ini, kata Hidayat, rakyat memiliki kecerdasan untuk memilih calon pemimpinnya. Rakyat tidak mudah terpengaruh dengan hasil-hasil yang dikeluarkan lembaga survei. "Kami meyakini sepenuhnya kedaulatan ada di tangan rakyat dan buka di tangan lembaga survei," pungkas Wakil Ketua Dewan Penasihat BPN Prabowo - Sandiaga ini.