Prabowo Tuding Pemerintah Kurang Berpihak pada Pertanian
jpnn.com - BOGOR - Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Prabowo Subianto, menilai pemerintah kurang berpihak kepada sektor pertanian.
Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak kepada sektor pertanian. Antara lain makin banyaknya kebijakan impor sektor pertanian, rendahnya posisi tawar petani terhadap bank dan menurunnya jumlah petani.
“Dulu kita mengekspor ikan, sekarang ini kita mengimpor ikan patin, ikan laut, ikan asin dan bahkan impor garam. Kita gagal karena tidak bisa menjaga kekayaan alam dengan baik. Pemerintah harus menjaga hal ini," ujar Prabowo saat menjadi pembicara di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/2).
Menghadapi kondisi ini, Indonesia menurut Prabowo, perlu mengupayakan manajemen dan pemerintahan yang bisa menghentikan semua hal-hal yang menghambat pembangunan.
"Kita harus bisa menyetop kebocoran-kebocoran, menyetop korupsi dan masalah-masalah bangsa yang menghancurkan kehidupan berbangsa. Ini perlu keberpihakan pemerintah,” ujar Prabowo yang juga menjabat Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.
Sementara itu Rektor IPB, Herry Suhardianto, mengatakan pertanian memang merupakan sektor utama yang harus diprioritaskan dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Sektor pertanian merupakan kontributor PDB terbesar kedua setelah industri pengolahan dengan total kontribusi Rp 1.190,41 triliun sayangnya pemerintah kurang berpihak.
Herry menjelaskan, data BPS tahun 2013 menujukkan bahwa terjadi penurunan jumlah rumah tangga usaha tani sebesar 16 persen dalam 10 tahun terakhir. Hal ini disinyalir disebabkan oleh beralihnya petani ke sektor industri dan adanya alih fungsi lahan.