Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Prajurit KRI Mengunjungi Keluarga Pahlawan Gusti Ngurah Rai

Tiga putra dan 15 cucu Pahlawan I Gusti Ngurah Rai menyambut kedatangan prajurit TNI AL.

Selasa, 09 Januari 2018 – 11:05 WIB
Prajurit KRI Mengunjungi Keluarga Pahlawan Gusti Ngurah Rai - JPNN.COM
Komandan KRI I Gusti Ngurah Rai (GNR)-332 Kolonel Laut (P) Endra Hartono foto bersama keluarga dari Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai di kediamannya, Banjar Pemijian, Carang Sari, Badung, Bali. Foto: Dispen Koarmatim

jpnn.com, BALI - Setibanya di pelabuhan umum Benoa, Bali, Komandan KRI I Gusti Ngurah Rai (GNR)-332 Kolonel Laut (P) Endra Hartono didampingi perwakilan Perwira, Bintara dan Tamtama melaksanakan kunjungan silaturahmi ke keluarga Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai.

Kedatangan Komandan KRI beserta jajarannya diterima langsung oleh putra pertama Ngurah Rai yakni I Gusti Ngurah Gede Yudhana di kediamannya Jalan I Gusti Ngurah Rai, Banjar Pemijian, Desa Carang Sari, Kecamatan Petang Kabupaten Badung, Bali, Senin (8/1/2018).

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula putra kedua dan ketiga Almarhum Gusti Ngurah Rai yakni I Gusti Ngurah Tantra dan I Gusti Ngurah Alit Yudha. Hadir pula 15 cucu dan beberapa cicit. Mereka berkumpul menyambut kedatangan prajurit TNI Angkatan Laut yang akan melaksanakan tradisi pengukuhan KRI GNR-332 di Bali.

Kolonel Laut (P) Endra, lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan 42 Tahun 1996 mengawali sambutannya dengan mengatakan sebelum menginjakkan kaki di sini, dirinya telah melewati prosesi yang panjang.

Dulu, kata dia, pernah ada KRI dengan nama I Gusti Ngurah Rai-344 namun karena usia, di tahun 2001 dipensiunkan dan diganti dengan kapal yang lebih baru.

Pada tahun 2017 nama I Gusti Ngurah Rai kembali digunakan lagi untuk jenis kapal Perusak Kawal Rudal dengan model lebih canggih,.

“Ini adalah bentuk apresiasi TNI AL kepada nama pahlawan, dan menjadi spirit bagi kami pengawak untuk meneruskan perjuangan para pahlawan. Mungkin ini menjadi kapal terakhir karena saya sudah melalui berapa tahapan dan ini adalah jabatan paling senior di kapal,” kata Endra.

“Suatu kehormatan bagi kami mengawaki kapal I Gusti Ngurah Rai karena kapal bernomor lambung 332 merupakan kapal yang diproduksi dengan program Transfer of Tecnology (ToT) antara Indonesia dan Belanda.”

Pada tahun 2017 nama I Gusti Ngurah Rai kembali digunakan lagi untuk jenis kapal Perusak Kawal Rudal dengan model lebih canggih.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News