Praktik PETI Marak, Gubernur Ganteng Ajak Warga Hidupkan Lagi Sawah
Dia mengatakan aktifitas PETI ini sangat merugikan Pemerintah dan membahayakan nyawa penambang. Terbukti 11 orang tertimbun saat sedang menambang di Kabupaten Merangin.
Dia mengatakan, meski sudah banyak menelan korban jiwa, ternyata pelakunya tidak jera. Pemprov beserta Kepolisian dan TNI serta Pemerintab Kabupaten, menurutnya sudah melakukan upaya pencegahan dan pelarangan praktek PETI.
"Tapi kenyataan dilapangan terus ada yang beroperasi. Ditangkap satu alat berat timbul lima lago. Ditangkap lima timbul 10, sudah pasti ada yang memodalkan sehingga sudah ratusan alat berat yang tersebar beroperasi di tiga Kabupaten, Merangin, Sarolangun dan Bungo," ungkap Gubernur.
Gubernur mengatakan, jangan ada lagi semua dompeng mengatas namakan masyarakat. Karena masyarakat tidak mungkin dengan mudah membeli alat berat.
"Coba lihat alat berat itu berapa harganya, sudah pasti ada cukong yang membelikannya. Sekali lagi saya jelaskan masyarakat mau bibit apa saja kita bantu, asalkan tidak mendompeng lagi," kata Zola.
Dikatakan Gubernur, Kegiatan PETI ini sudah disampaikan pada Polri dan Menteri terkait untuk dapat mencarikan solusi.
Aktifitas PETI sendiri menurutnya sangat merusak lingkungan. Disamping mencemari air, aktifitas ini juga sangat berbahaya.
"Bagi penambang tradisional nanti akan kita buat aturannya, jangan merusak lingkungan, serta jaga keselamatan kita juga orang lain," tandasnya. (enn/mui/ray/jpnn)