Pramono Edhie Tak Mau Diatur SBY
jpnn.com - JAKARTA - Peserta konvensi calon presiden (Capres) Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo ingin menjadikan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono sebagai penasehat bila dirinya terpilih sebagai presiden. Namun dia memastikan tidak akan bisa diintervensi oleh SBY.
Hal ini dikatakan Pramono Edhie saat ditanya soal hubungan keluarganya dengan SBY yang dikhawatirkan bisa jadi beban bagi dirinya jika terpilih sebagai Presiden RI ke 7. Karena SBY bukan saja Ketum Demokrat tapi juga kakak iparnya, sehingga bisa saja melakukan intervensi.
"Pak SBY manusianya kita kenal, dia jadi presiden saja gak mau intervensi, masa sudah gak berkuasa tidak mau intervensi. Tapi kalau jadi penasehat saya dan baik kenapa tidak. Tapi bukan berarti bisa mengatur semuanya," kata Pramono Edhie Wibowo di Jakarta, Kamis (13/3).
Ditegaskan, tidak pada tempatnya seorang pemimpin dikendalikan oleh seorang ketua umum partai, termasuk oleh SBY sekalipun kalau dia terpilih jadi presiden. Karena sebagai Ketum Demokrat, SBY hanya punya hak mengatur partainya.
"Pemimpin dikendalikan ketum atau SBY gak pada tempatnya. SBY punya hak hanya untuk partainya, kalau ada seseorang dikendalikan ketum, dia padahal dipilih rakyat, kan rakyat itu bukan semua demokrat, jadi kalau terpilih saya harus tangung jawab pada rakyat," tegasnya. (fat/jpnn)