Prancis vs Belanda: Kembalinya Robin Van Persie
jpnn.com, SAINT-DENIS - Setelah satu tahun sepuluh bulan 17 hari, Robin Van Persie kembali bersama Timnas Belanda. Van Persie langsung menghadapi laga berat, bertamu ke Prancis dalam matchday ke-7 Grup A kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa di Stade de France, Saint-Denis, Jumat (1/9) dini hari.
''Saya paham dengan situasi yang dihadapi (Belanda), dan saya di sini ingin berkontribusi,'' kata Van Persie dikutip dari Football Oranje.
Ada peluang Van Persie langsung jadi starter di laga tersebut. Vincent Janssen yang di tiga laga terakhir Belanda selalu menciptakan gol bisa menjadi opsi kedua. Hanya De Telegraaf menyebut, dengan comeback-nya Van Persie, maka kejayaan Belanda bersama Wesley Sneijder dan Arjen Robben di Piala Dunia 2014 bisa kembali dirangkai.
Van Persie ingin membuka comeback-nya ini dengan gol atau assist. "Ini tantangan baru bagiku,'' sebut pemain yang kini bermain untuk Fenerbahce itu. Di depan Prancis Van Persie juga punya pengalaman ketika menghabisi Prancis 1-4 pada fase grup Euro 2008 silam. Satu gol dan satu assist darinya. Cuma itu laga kompetitifnya lawan Les Bleus, julukan Prancis. Bukan hanya berbekal pengalaman. Van Persie juga yakin langsung nyetel dengan permainan Belanda.
Terlebih, di belakang kursi nahkoda Oranje ada mantan pelatihnya di Fenerbahce musim lalu, Dick Advocaat. Dia baru diangkat sebagai nakhoda Belanda sejak 9 Mei lalu. Sudah sekali kemenangan didapat Belanda di tangannya yaitu saat menghajar Luksemburg 5-0 di matchday ke-6, 10 Juni. ''Dia tahu apa yang terbaik dari pemainnya,'' puji top scorer timnas Belanda itu.
Terpisah, Advocaat masih meyakini ketajaman Van Persie belum habis. Advocaat paham apa yang jadi kelemahan Van Persie. ''Dia sering terganjal dengan kebugarannya. Tetapi apabila Anda mampu memanfaatkan Van Persie dengan cara yang tepat, maka dia bakal memberi Anda banyak kemudahan,'' klaim Advocaat.
Terkait dengan adanya Van Persie, Sneijder, dan Robben sebagai pemain senior di antara penggawa Belanda, itu yang disebut Advocaat sebagai kesempatan. ''Terutama saat menghadapi tekanan besar dari negara sekelas Prancis, maka kualitas pemain berpengalaman seperti mereka ini bisa diandalkan,'' tambah Advocaat.
Mumpung, pertahanan Prancis juga tidak dalam kondisi terbaik. Salah satu sebab karena absennya Raphael Varane. Bek Real Madrid itu absen karena cedera. Sebagai gantinya, kolaborasi antara Laurent Koscielny dan Samuel Umtiti bisa diandalkan pelatih Didier Deschamps. Ingat, dalam satu dekade terakhir hanya Spanyol yang bisa mempecundangi Stade de France di Kualifikasi Piala Dunia zona Eropa.