Presiden Jokowi Mengaku Ada yang Membisikinya Tentang Hal ini
jpnn.com, SURABAYA - Presiden Joko Widodo buka-bukaan saat memberikan pengarahan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi Jawa Timur di Pendopo Ronggo Djoemeno, Kabupaten Madiun pada Kamis (19/8) kemarin.
Pernyataan presiden tayang di YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat (20/8).
Presiden Jokowi mengatakan sempat dibisiki mengenai kemungkinan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia dapat melampaui India bila tidak dilakukan pengetatan kegiatan masyarakat.
"Bahkan, tim yang ada di kanan kiri saya (mengatakan) 'Pak Ini kalau tidak bisa dihentikan Agustus akan muncul di 80 ribu (kasus), September itu di 160 ribu (kasus), kalau tidak bisa menghentikan bisa di atas India kita'," ujar Presiden Jokowi.
Mendengar masukan tersebut presiden kemudian menyampaikan pesan kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
"Saat itu saya sampaikan kepada Panglima TNI dan Kapolri, tidak ada pekerjaan lain yang ada menghentikan ini, jangan sampai melompat (kasus positif) ke 80 ribu, melompat ke 160 ribu, sekali lagi hati-hati mengenai ini," ucapnya.
Presiden Jokowi menyebut kasus positif pada 18 Mei 2021 mencapai 3.500 per hari.
"Tetapi begitu muncul di Kudus, begitu muncul di Bangkalan, saat itu di luar dugaan kita. Karena dari deteksi yang kita lihat itu di Jakarta, Indramayu dan di Medan, munculnya di tempat lain karena memang barang ini tidak kelihatan, langsung melompat ke 56 ribu," katanya.