Presiden Jokowi: Izin Perusahaan Perusak Lingkungan Danau Toba Bisa Dicabut
jpnn.com, HUMBANG HASUNDUTAN - Presiden Jokowi memimpikan kawasan Danau Toba bisa menjadi destinasi wisata berkelas. Namun banyak yang masih harus diperbaiki sebelum danau vulkanik terbesar di dunia itu menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi.
Impian soal Danau Toba itu disampaikan Jokowi saat bersama Ibu Negara Iriana mengunjungi Geosite Sipinsur di Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara, Senin (29/7).
Presiden Jokowi ditemani Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, dan Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor.
Jokowi menyebut setidaknya ada 28 destinasi wisata yang bisa dikembangkan di kawasan Danau Toba ini. Baik yang memiliki sejarah, budaya, hingga pemandangan alam.
BACA JUGA: Muhadjir: Jangan Angkat Guru Honorer, Lebih Baik Pertahankan yang Sudah Pensiun
“Ini membutuhkan investasi besar, membutuhkan anggaran dari APBN juga besar sehingga kombinasi APBN dan investasi itu lah yang saya kira bisa menggerakkan. Benar-benar bisa terintegrasi, Danau Toba sebagai sebuah destinasi wisata yang betul-betul memiliki kelas,” kata Jokowi.
Sebagai sebuah kawasan wisata terintegrasi, aspek pengembangan sumber daya manusia (SDM) hingga membangun brand kawasan tersebut akan jadi fokus pemerintah. Termasuk membuat diferensiasi dengan kawasan wisata lainnya di Indonesia, seperti Bali dan Mandalika.
“Mesti harus seperti itu, harus ada diferensiasinya sehingga kalau datang ke Indonesia, ke Toba, oh masih kurang ke Bali, oh masih kurang ke Mandalika, karena ini memang beda-beda, membikin seperti itu,” tururnya.