Presiden Jokowi: Kalau Allah Berkehendak, Kita Harus Menerima dan Siap
jpnn.com, AMBON - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana meninjau langsung posko pengungsi pascagempa di Universitas Darussalam, Kecamatan Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah.
Para pengungsi merupakan penyintas gempa Magnitudo 6,5 yang mengguncang wilayah Maluku pada 26 September 2019 lalu.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia berada di kawasan cincin api sehingga potensi gempa dan tsunami selalu ada di Indonesia.
Berdasarkan catatan, gempa besar pernah mengguncang Aceh, Padang, Bengkulu, Lampung, Banten, Yogyakarta, hingga beberapa tahun terakhir di Nusa Tenggara Barat, Palu dan Donggala, serta Maluku.
"Kita memang tidak ingin, dan selalu memohon kepada Allah SWT agar kita selalu dihindarkan dari yang namanya gempa dan tsunami. Tetapi kalau memang Allah sudah berkehendak ya kita harus menerima dan siap," kata Presiden ketujuh RI itu.
Dalam kunjungan itu, presiden didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, dan Gubernur Maluku Murad Ismail.
Murad dan Doni pada saat itu melaporkan, ada sekitar 12.137 unit rumah yang rusak akibat gempa Maluku. Rinciannya, 2.712 unit rumah rusak berat, 3.317 unit rumah rusak sedang, dan 6.108 unit rumah rusak ringan.
Presiden menyebutkan, anggaran dari Kementerian PUPR dan BNPB telah dialokasikan untuk perbaikan rumah-rumah tersebut, dan akan segera disalurkan setelah menjalani sejumlah prosedur.