Presiden Jokowi Minta Kembarannya di Hong Kong Promosikan Pariwisata Indonesia
jpnn.com, HONG KONG - Ada yang unik saat Presiden Joko Widodo mengunjungi Madame Tussauds Museum di Hong Kong, Senin (1/5). Presiden yang beken dengan panggilan Jokowi itu bertemu dengan ‘kembarannya’ dalam bentuk patung lilin.
Museum yang dirintis Marie Tussaud itu memang memajang patung lilin Presiden Jokowi. Patung lilin Jokowi itulah yang disambangi oleh Presiden Jokowi yang asli.
Keduanya sama-sama mengenakan kemeja putih dengan lengan digulung. Maka pertemuan yang hanya beberapa menit itu pun menjadi amat berkesan.
Presiden Jokowi pun langsung menitipkan pesan kepada ‘kembarannya’ yang berdiri di depan latar bergambar Borobudur. Menurutnya, pajangan di Madame Tussauds Museum bagus untuk mendongkrak promosi pariwisata Indonesia.
"Saya kira ini bagus untuk promosi pariwisata kita. Setiap bulan nanti diganti background-nya dengan Bali, Danau Toba, Labuan Bajo, Raja Ampat, dan lainnya. Itu akan menjadi promosi yang bagus buat pariwisata Indonesia," kata Presiden RI Ketujuh itu di depan patung lilin "Presiden Jokowi."
Instruksi Presiden Jokowi yang seolah-olah dimention kepada “kembarannya” itu pun menjadi momen yang bagus. Dari sisi promosi dan marketing, "Presiden Jokowi" sedang memosisikan diri sebagai bintang iklan, alias endorser Wonderful Indonesia yang jika divalue, saat ini posisinya paling kuat.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya merasa sangat beruntung dengan gagasan orisinal Presiden Jokowi itu. Menpar menilai Presiden Jokowi sebagai kepala negara dengan gaya marketing. Bahkan sampai soal patung lilin di Hong Kong pun dia arahkan menjadi alat promosi untuk memperkenalkan pariwisata Indonesia.
Ada tiga catatan Menpar Arief Yahya terkait ide Presiden Jokowi dengan mempromosikan destinasi branding di background patung itu. Pertama, pergantian backdrop itu disesuaikan dengan Calender of Events (CoE) di destinasi utama di Indonesia terutama di tiga greater, yakni Bali, Jakarta dan Kepri. Lalu destinasi branding dan 10 prioritas atau 10 Bali Baru.