Presiden Jokowi Terus Dihina, Bamsoet Jadi Curiga
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo menduga upaya untuk meningkatkan tensi politik jelang Pemilu 2019. Bamsoet -panggilan akrabnya- mengatakan, upaya menaikkan tensi politik itu dilakukan melalui gerakan maupun pernyataan provokatif, termasuk menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Ada upaya untuk mengeskalasi tensi politik dengan sejumlah gerakan, pernyataan provokatif hingga penghinaan kepada Presiden RI,” ujar Bamsoet -panggilan akrabnya- melalui layanan pesan, Minggu (2/12).
Legislator Golkar yang pernah memimpin Komisi Hukum DPR itu menuturkan, sejauh ini kondisi keamanan tetap stabil dan kondusif. Menurutnya, TNI dan Polri mampu menjaga aspek ketertiban umum secara baik sehingga masyarakat tak perlu cemas.
Bamsoet menambahkan, sejauh ini aktivitas pemerintahan dan DPR juga berjalan normal. Pemerintah, katanya, masih fokus pada pembangunan, sedangkan DPR berkonsentrasi pada tugas-tugas kenegaraan.
Dalam pandangan Bamsoet, upaya menaikkan tensi politik dan penghinaan yang bertubi-tubi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak mengganggu jalannya pemerintahan. “Tidak ada kepanikan atau kemarahan dari pemerintah, kendati penghinaan dan upaya pembunuhan karakter yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo nyaris tak berkesudahan,” ulasnya.
Lebih lanjut Bamsoet mengatakan, berkampanye dan mengkritik pemerintah merupakan hal wajar. Namun, seharusnya kritik tidak dibarengi penghinaan kepada simbol-simbol negara.
“Silakan berkampanye sambil menyuarakan kritik kepada pemerintah. Namun, jangan sampai kebebasan mengemukakan pendapat itu disalahgunakan dengan melancarkan penghinaan kepada bangsa dan negara, menghina lambang negara, atau memprovokasi publik,” harapnya.
Selain itu, Bamsoet mendorong semua kekuatan politik agar menahan diri demi menurunkan tensi. Mantan wartawan itu meminta semua kekuatan politik mengedepankan program-program yang realistis dan solutif.