Presiden RI ke Depan Harus Mampu Pimpin Asia Tenggara
jpnn.com - JAKARTA - Presiden Indonesia yang terpilih pada Pilpres 2014 diharapkan bukan hanya menjadi pemimpin Republik Indonesia, melainkan juga mampu mengambil peran sebagai pemimpin regional Asia Tenggara.
“Indonesia telah dianggap sebagai pemimpin ASEAN, sehingga presiden yang terpilih nanti harus memiliki visi strategis tentang ASEAN,” ujar Ketua Umum Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) Soetrisno Bachir dalam Majelis Reboan di Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (4/12) malam.
Dengan kepemimpinan di Asia Tenggara, Indonesia diharap akan menjadi pemain penting dalam dinamika global. Hal ini disebabkan karena Asia Tenggara akan menjadi kawasan strategis, tempat berbagai kepentingan dunia bersinggungan.
“Kita lihat perhatian Amerika terhadap Asia Tenggara semakin besar, Cina juga menunjukkan kepentingannya yang semakin besar, demikian juga India dan negara-negara Arab semakin mendekat ke kawasan ini,” imbuh Soetrisno.
Apalagi Indonesia sudah menjadi anggota G-20, klub dua puluh negara terkaya di dunia. “Maka tiket kepemimpinan Indonesia di kawasan ini sudah tersedia, tinggal apakah kita mau atau tidak,” imbuh Soetrisno.
Namun Soetrisno juga menilai bahwa persiapan Indonesia menghadapi terbentuknya Masyarakat ASEAN pada 2015 masih lemah.
“Daya saing ekonomi Indonesia masih kurang kuat, sementara para elite masih terkuras perhatian dan energinya untuk bersaing di 2014. Padahal kemampuan bersaing Indonesia masih harus ditingkatkan secara serius," ujarnya.
Menghadapi hal tersebut, Soetrisno mengingatkan agar pemerintah Indonesia bergegas menyelesaikan banyak pekerjaan rumah yang masih terbengkalai. “Para elit jangan hanya sibuk mengurusi kepentingan sektoral dan jangka pendek saja,” ingatnya.