Presiden Tegaskan Pertahankan Komando Teritorial
jpnn.com - JAKARTA- Presiden Joko Widodo meluruskan isu yang selama ini beredar tentang rencana pembubaran komando teritorial (Koter). Presiden yakin bahwa Koter tetap memiliki peran sangat penting sebagai upaya deteksi dini dari ancaman terhadap bangsa dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
”Saya memilih untuk mempertahankan keberadaannya (Koter),” kata Joko Widodo saat menghadiri Silaturahmi dan Safari Ramadan bersama Keluarga Besar TNI, di Plaza Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (27/6).
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga kembali menegaskan, pemerintah tidak akan meminta maaf kepada PKI. ”Tidak ada rencana dan pikiran sama sekali untuk minta maaf. Hal ini pernah saya sampaikan saat bertemu pengurus Muhammadiyah dan PBNU, termasuk pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun lalu,” kata Joko Widodo dalam acara yang juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kepala Lembaga Negara, para Menteri Kabinet Kerja, Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan dan Veteran RI itu.
Menurut Joko Widodo, dirinya tak ingin melihat ke belakang. ”Sudah jangan dengarkan gosip, yang paling penting bagi saya adalah melangkah ke masa depan,” kata Jokowi. Terkait gaji 13 dan 14 untuk prajurit dan PNS TNI, Presiden mengatakan bahwa gaji tersebut sudah ditransfer ke masing-masing instansi.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden atas kedatangannya dan pemberian THR berupa gaji ke-13 dan tunjangan kinerja. Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI juga mengatakan bahwasanya masyarakat merasa bangga terutama Prajurit TNI atas kedatangan Presiden ke Natuna dan naik kapal perang.
”Ini merupakan tambahan modal motivasi bagi kami Prajurit TNI,” ucapnya.
”Kepemimpinan di TNI seperti salat. Bila ada kesalahan imam atau pemimpin bukan di koreksi, akan tetapi diarahkan berupa solusi. Oleh karenanya, mutasi di TNI selalu tenang dan selalu siap,” pungkas Panglima TNI. (adn/dil/jpnn)