Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Presidensi G20 Afrika Selatan 2025, Indonesia Dorong Pencapaian Target SGDs 2030

Rabu, 11 Desember 2024 – 09:45 WIB
Presidensi G20 Afrika Selatan 2025, Indonesia Dorong Pencapaian Target SGDs 2030 - JPNN.COM
Sherpa G20 Indonesia Edi Prio Pambudi menyampaikan intervensi yang menekankan pentingnya peran G20 dalam mengembalikan pencapaian target SDGs 2030. Foto: dok Kemenko Perekonomian

jpnn.com, JOHANNESBURG - Delegasi Republik Indonesia yang dipimpin oleh Plt. Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI Edi Prio Pambudi, selaku Sherpa G20 Indonesia menyampaikan intervensi yang menekankan pentingnya peran G20 dalam mengembalikan pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.

Hal itu disampaikam Edi saat awal rangkaian kegiatan Presidensi G20 Afrika Selatan yang mengusung tema "Solidarity, Equality, Sustainability", pertemuan Sherpa G20 pertama Presidensi Afrika Selatan telah dibuka secara resmi oleh Menteri Kerja Sama dan Hubungan Luar Negeri Afrika Selatan Ronald Lamola yang berlangsung di Johannesburg, Afrika Selatan, Senin (9/12).

“Penyelenggaraan G20 tahun ini harus menjadi momentum untuk mempercepat pencapaian target SDGs yang telah disepakati, mengingat masih banyaknya tantangan yang menghambat upaya global ini,” ujar Deputi Edi.

Pertemuan Pertama Sherpa G20 Presidensi Afrika Selatan berlangsung pada 9-10 Desember 2024, dilanjutkan dengan Pertemuan Bersama Sherpa G20, Deputi Keuangan, dan Bank Sentral (Joint Meeting Sherpa Track and Finance Track) pada 11 Desember 2024, dan Pertemuan Pertama Deputi Keuangan dan Bank Sentral pada 11-12 Desember 2024.

Pertemuan Sherpa pertama tersebut membahas berbagai prioritas yang relevan, termasuk pertumbuhan ekonomi inklusif, ketahanan pangan, dan inovasi teknologi untuk pembangunan berkelanjutan. Delegasi Indonesia menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan seluruh anggota G20 guna memastikan keberhasilan Presidensi Afrika Selatan dan tercapainya agenda global.

Pada pembukaan tersebut Menteri Lamola menyoroti pentingnya solidaritas global dalam menghadapi berbagai tantangan yang saling terkait, seperti perubahan iklim, ketimpangan, dan kemiskinan, terutama di Afrika dan negara berkembang lainnya.

Menteri Lamola juga menekankan semangat Ubuntu sebagai landasan pendekatan yang berasal dari budaya Afrika Selatan dalam mencari solusi bersama untuk mengatasi isu-isu global.

Presidensi Afrika Selatan berlangsung sejak 1 Desember 2024 sampai dengan 30 November 2025. Presidensi direncanakan akan menyelenggarakan 131 pertemuan, mulai dari tingkat working group, pertemuan tingkat menteri, dan puncaknya yaitu Konferensi Tingkat Tinggi yang akan dihadiri pemimpin G20 pada 22-23 November 2025.

Sherpa G20 Indonesia Edi Prio Pambudi menyampaikan intervensi yang menekankan pentingnya peran G20 dalam mengembalikan pencapaian target SDGs 203

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News