Prio Tak Heran Marzuki Dijadikan Sasaran

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso mengaku sudah memprediksikan Ketua DPR Marzuki Alie bakal menjadi orang pertama yang menanggung dampak ulah para cukong yang berspekulasi dengan rencana pembangunan gedung baru DPR. Pasalnya, Marzuki dan pimpinan DPR lainnya telah membatalkan rencana pembangunan gedung baru wakil rakyat yang sudah disetujui DPR periode 2004-2009 itu.

"Saya juga sudah memprediksi berbagai cukong akan berspekulasi dan bermanuver sebagai respon terhadap keputusan pimpinan DPR membatalkan pembangunan gedung baru DPR," kata Priyo di gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (11/11).

Lantas mengapa Marzuki yang menjadi sasaran pertama? Priyo mengatakan, Marzuki memang figur terdepan dalam pengambilan keputusan tentang pembatalan proyek gedung baru dengan anggaran Rp 1,8 triliun itu. "Yang paling awal mengambil keputusan pembatalan pembangunan gedung baru DPR adalah Marzuki Alie. Kami semua (pimpinan), menyetujuinya," tegas Priyo.

Menurutnya, DPR memilih menyerahkan rencana pembangunan gedung baru DPR ke pemerintah. Dengan demikian, lanjutnya, DPR tidak akan ikut sama sekali dalam proses pembangunannya.

"Yang bangun nantinya biar pemerintah saja melalui Kementerian Pekerjaan Umum. Kami hanya ingin menyebut bahwa bangun itu penting untuk bangsa dan negara ini," tegasnya.

Lebih lanjut politisi Partai Golkar itu juga mengungkap kegusarannya terhadap pemberitaan salah satu media cetak yang menyebut Marzuki menerima voucher senilai Rp 250 juta dari PT Adhi Karya yang disebut-sebut sebagai salah satu calon kontraktor proyek geudng baru DPR. Pasalnya, posisi Marzuki saat ini sebagai Ketua DPR sekaligus peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat (PD) memang mengundang serangan secara politik.

"Apakah ini ada kaitannya dengan Pak Marzuki sebagai tokoh yang lagi running sebagai peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat, saya belum tahu pasti. Tidak ada angin, tidak ada badai, kok ada berita itu. Ini menjadi pekerjaan rumah kita semua untuk menemukan jawabannya," ujar Priyo.(fas/jpnn)