Produk Palestina Bebas Bea Masuk, Awas Terselip Milik Israel
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia membuka pintu seluas-luasnya produk asal Palestina tanpa dikenakan tarif bea masuk atau 0 persen.
Hanya saja, Taufik mengingatkan, pemerintah harus tetap mengawal dan memastikan tidak ada produk-produk Israel yang ikut serta dalam kebijakan pembebasan bea masuk terhadap produk Palestina itu.
Taufik mengatakan, kebijakan ini diharapkan memberikan dampak luar biasa bagi perekonomian Palestina. Namun di sisi lain, pemerintah harus mengawal dan memastikan, produk tersebut asli dari Palestina.
"Jangan sampai produk Israel ikut masuk Indonesia, karena selama ini produk dari Palestina yang keluar harus melewati Israel,” sambung Taufik, Senin (13/8).
Taufik mendorong selain kurma dan minyak zaitun murni dari Palestina mendapat perjanjian zero tarif khusus, produk-produk lain yang berpotensi masuk ke Indonesia dapat ditingkatkan.
“Kami mendorong ini bukan hanya sebagai dukungan politik, namun juga bentuk dukungan nyata Indonesia terhadap Palestina," tambah Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu. "Juga mengekspor produk Indonesia yang benar-benar dibutuhkan Palestina."
Sebagai informasi, Indonesia secara resmi menjalin kerja sama di bidang perdagangan. Hal ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepakatan di sela-sela Konferensi Tingkat Menteri Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) ke-11 di Buenos Aires, Argentina, pada 12 Desember 2017 lalu.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Duta Besar Palestina di Jakarta Zuhair Al-Shun menandatangani pengaturan pelaksanaan atau implementing arrangement (IA) pada memorandum of understanding (MoU) tentang pemberian preferensi penghapusan tarif bea masuk 0 persen terhadap dua produk Palestina, pekan lalu. Dua produk yang sudah masuk dalam kesepakatan adalah kurma dan minyak zaitun murni. (boy/jpnn)