Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Produk Tembakau Alternatif Bisa jadi Solusi Tekan Jumlah Perokok

Jumat, 15 Februari 2019 – 11:58 WIB
Produk Tembakau Alternatif Bisa jadi Solusi Tekan Jumlah Perokok - JPNN.COM
Perokok. Foto: Third Force News

jpnn.com, JAKARTA - Jumlah perokok di Indonesia diprediksi akan terus meningkat. Produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan bukan dibakar, dinilai sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi jumlah perokok.

Data dari Tobacco Atlas yang diterbitkan American Cancer Society bersama World Health Organization serta Vital Strategies memprediksi jumlah perokok di Indonesia akan meningkat sebanyak 24 juta jiwa dari 2015-2025 mendatang. Kementerian Kesehatan pun menyebutkan jumlah perokok aktif saat ini sebesar 60 juta jiwa.

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Hasbullah Thabrany, menuturkan angka perokok di Indonesia harus diturunkan. Untuk menurunkannya, diperlukan adanya dukungan dari keluarga dan beralih ke produk tembakau alternatif yang memiliki risiko kesehatan lebih rendah.

"Keluarga terdekat haruslah terlibat dan harus dimulai sedini mungkin. Selain itu, alternatif seperti konsep Tobacco Harm Reduction yang mengajukan produk alternatif seperti heat-not-burn dan electronic nicotine delivery systems (ENDS) juga bisa mengurangi efek buruk ini," kata Hasbullah.

Berdasarkan kajian ilmiah dari Georgetown University Medical yang bertajuk “Potential Deaths Averted in USA by Replacing Cigarettes with E-Cigarettes” dan dipublikasikan dalam Jurnal Tobacco Control, menemukan bahwa diperkirakan sebanyak 6,6 juta orang di Amerika Serikat dapat terhindar dari kematian dini melalui penggunaan produk tembakau alternatif.

Hal ini semakin menegaskan bahwa produk tembakau alternatif memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah daripada rokok dan menjadi salah satu solusi untuk berhenti merokok secara bertahap.

Senior Project Manager Bali Tobacco Control Initiative (BTCI), Putu Ayu Swandewi menambahkan, angka perokok di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Setiap tahunnya diperkirakan ada 200 ribu kematian yang diakibatkan oleh rokok.

“Kami sangat perlu untuk semakin meningkatkan upaya mencegah kebiasaan merokok,” tegasnya.

Produk tembakau alternatif memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah daripada rokok dan menjadi salah satu solusi untuk berhenti merokok secara bertahap.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News