Produk UMKM Jawa Tengah Naik Kelas, Nilai Ekspor Tembus USD 2,5 Miliar
Lalu CV Syams Indonesian Handicraft dari Kabupaten Pati, memproduksi tas anyaman yang bakal dikirim ke Jepang. Total nilai ekspornya mencapai USD 91.000 atau sekitar Rp 1.341.617.550.
Ganjar pun berpesan kepada seluruh pelaku UMKM untuk menjaga kualitas produk dagangannya masing-masing. Dengan harapan, produk UMKM mereka bisa menjangkau lebih banyak negara.
"Saya pesan kepada mereka untuk menjaga kualitas, termasuk saya ingatkan tadi umpama gula kelapa yang asalnya dari tanaman organik. Keorganikan tanaman harus dijaga, untuk menjaga kualitas," kata Ganjar.
"Kalau itu bisa terus berjalan konsisten, maka ini pasarnya sangat khusus dan pasti repeat order akan berjalan. Jadi, kami akan dampingi terus UMKM agar ekspornya makin banyak," sambung Ganjar.
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng Ratna Kawuri menyebutkan keberhasilan naik kelas UMKM tak lepas dari pendampingan dan pembinaan yang terus menerus dilakukan pemprov.
Ratna mengatakan coaching program ekspor yang dijalankan Pemprov Jateng kepada para pelaku UMKM berhasil menciptakan produk-produk berkualitas.
"Dari keseluruhan, sebagian perusahaan itu juga hasil dari ekspor coaching program. Jadi, disperindag itu punya satu layanan atau fasilitas memberikan coaching program untuk ekspor," ucap Ratna.
Dia menuturkan pihaknya bakal terus berkomitmen untuk menciptakan dunia usaha yang unggul dan mampu bersaing dengan produk-produk luar negeri.