Produksi Garam Ditarget 800 ribu ton
Sabtu, 04 Februari 2012 – 11:06 WIB
Sejak diterapkan regulasi tersebut, dia menyebutkan ada peningkatan produksi garam lokal dari yang sebelumnya hanya 40 ton per musim, bisa menjadi 60 ton per musim. "Untuk menggenjot produksi, kami juga memberikan dana bantuan yang sifatnya hibah kepada petani garam. Pada tahun ini program Pugar (Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat) nilainya Rp 35,9 miliar untuk sebelas kabupaten. Sedangkan tahun lalu hanya 32,4 miliar saja," paparnya,
Berbeda dengan garam konsumsi, Kardani menyatakan ijin untuk garam impor hanya diperuntukkan kalangan industri. Sebab, kualitas garam lokal memang masih belum memenuhi standarisasi industri. Dia menerangkan, standar garam industri harus memiliki kadar NaCL 99,4 persen. Oleh karena itu, diperlukan waktu pemanasan yang cukup panjang. "Saat ini garam yang dipakai masih garam Australia. Karena di Australia pemanasannya bisa mencapai tujuh bulan. Dan benar-benar kering. Kalau di Jatim, musim kemaraunya hanya 3-4 bulan. Itu pun kadang masih diselingi hujan," jelasnya. (gal)