Produksi Minyak Terus Memburuk
Dia melanjutkan, kondisi produksi baru akan membaik pada November. Hal tersebut bakal didapat dari proyek pengembangan Cepu. "Produksi November diperkirakan mencapai 806 ribu bph. Kemudian, meningkat pada Desember 2014 sebesar 851 ribu bph. Dengan demikian tahun ini produksi minyak rata-rata hanya 804 ribu bph," katanya.
Sektor migas juga masih dirundung masalah minimnya kilang. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan perusahaan pelat merah tidak akan mampu membangun kilang minyak anyar. Karena itu, harus ada investor swasta yang berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan kilang. Dia mengatakan, kebutuhan fasilitas pengolahan minyak mentah sudah sangat mendesak.
Namun, biaya pembangunan kilang sangat tinggi. Pertamina sebagai perusahaan negara di sektor migas tidak bisa dipaksakan membangun kilang baru. "Pertamina tidak mampu bangun kilang besar. Balance sheet (neraca keuangan, Red) nggak kuat. "Pembayaran subsidi tidak lancar sehingga Pertamina nggak mampu," kata Dahlan.
Dahlan menambahkan, Indonesia membutuhkan dua kilang minyak dengan kapasitas 300 ribu bph. Untuk merealisasikan rencana tersebut membutuhkan dana sekitar Rp 160 triliun. "Kilang kita hanya mencukupi 60 persen dari kebutuhan minyak tanah air. Sisanya impor," terangnya.
Karena itu, dia berharap setiap lini pemerintah terus berusaha menarik investor untuk berinvestasi kilang minyak. Soal itu dia mengaku mengapresiasi upaya Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian ESDM dalam aksi lobi investor di Singapura. "Di sini peran negara besar sekali. Jadi betul sekali Wamen Keuangan dan ESDM melobi pembangunan kilang. Saya pasti mendukung rencana ini," ujarnya.
Sampai saat ini, lanjut dia, pemerintah sudah berupaya untuk merealisasikan mimpi tersebut. Sayangnya, belum ada pihak asing yang mengambil tindakan nyata. Misalnya, investor dari Kuwait mengaku tertarik membangun kilang. Namun hingga kini wacana tersebut belum menjadi kenyataan karena banyaknya permintaan insentif yang sulit dipenuhi oleh kementerian keuangan. (bil/sof)