Produksi Semen Naik 10 Persen

JAKARTA- Pertumbuhan produksi semen pada kuartal pertama tahun ini mencapai sepuluh persen dibandingkan periode sama 2010 atau sebesar 10 juta ton. Sementara produksi sampai akhir 2011 nanti ditargetkan sebesar 43 juta ton. Kenaikan produksi tersebut diimbangi dengan meningkatnya konsumsi semen dalam negeri.

Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Urip Timuryono mengatakan, sebagian besar peningkatan volume produksi tersebut bakal dinikmati konsumen lokal. Sebab, penjualan ke dalam negeri dinilai lebih menguntungkan dibanding diekspor. ”Semen itu lebih menguntungkan kalau dijual di pasar domestik. Memang ongkos pembuatan sama saja, tapi untuk ongkos pengangkutan lebih murah," katanya ditemui di Kantor Kementerian Perindustrian.

Diduga, kenaikan konsumsi dalam negeri tersebut didorong oleh pertumbuhan sektor properti dan infrastriktur yang sangat terkait dengan ketersediaan bahan bangunan. Berdasar hasil survei dijumpai bahwa kebutuhan untuk proyek swasta terus meningkat dibandingkan proyek pemerintah. "Saat ini hampir 70 persen proyek dikuasai swasta. Sisanya sekitar 30 persen milik negara. Malah, terkadang kurang dari 30 persen," ungkap Urip.

Mengacu tren permintaan dari dalam negeri, Urip mengatakan bahwa produksi untuk kuartal kedua tidak akan setinggi kuartal pertama. Kenaikan produksi diperkirakan hanya sekitar enam persen. Menurut dia, pertumbuhan pada tahun ini sudah terbilang tinggi kalau dibandingkan periode sama 2010. "Konsumsi masih didominasi di Jawa sekitar 65 persen, Sumatera 29 persen dan Kalimantan serta Sulawesi 10 persen," urai dia.