Produsen MPV Harus Makin Kreatif
jpnn.com - JAKARTA - Produsen mobil MPV (multi purpose vehicle) dituntut untuk makin kreatif dan inovatif agar konsumen tidak jenuh dengan bentuk yang sama dalam beberapa tahun terakhir. Apalagi pasar MPV belakangan tergerus kehadiran mobil murah LCGC (low cost green car).
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D Sugiarto mengatakan, pasar MPV masih sangat potensial untuk digarap. Sebab, masyarakat umumnya butuh kendaraan yang mampu mengangkut banyak penumpang. Pilihannya tentu hanya mobil MPV yang bisa menampung 7-8 penumpang. Tak heran mobil MPV banyak sekali ditemui di jalanan Indonesia.
"Sudah bertahun-tahun MPV mendominasi pasar, diatas 50 persen dari total penjualan mobil nasional," kata Jongkie, kemarin (21/9).
Dia berharap pasar mobil low MPV yang harganya relatif sama tidak terganggu dengan kehadiran LCGC. Untuk itu produsen mobil low MPV harus lebih kreatif dengan melakukan perombakan minor (facelift) agar konsumen tidak bosan. Produsen juga bisa menyasar pasar medium-high MPV yang harganya masih terpaut jauh dari LCGC.
"Pasar MPV masih berpeluang besar, tapi produsen harus lebih kreatif supaya konsumen tidak jenuh," tambahnya.
Seperti yang dilakukan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) dengan mengenalkan versi facelift salah satu kendaraan MPV-nya, APV. Mobil ini pertama kali diluncurkan di Indonesia pada 2004, kemudian dikembangkan varian Luxury yang dipasarkan pada 2009. Kini, Suzuki kembali membuat kejutan dengan memunculkan APV New Luxury dengan perubahan interior dan eksterior.
"Kita buat versi yang lebih mewah," kata 4W Sales, Marketing & DND Director PT SIS Davy J. Tuilan.
Sisi eksterior APV Luxury mendapat beberapa penyegaran meliputi front bumper, rear bumper, side skirt, dan rear upper spoiler. Untuk mempertegas kemewahannya, APV Luxury juga mendapat tambahan berupa ornamen chrome front grille, back door with chrome, engine hood with chrome serta emblem ecodome luxury di samping kiri, kanan dan belakang.