Prof Elizabeth Anita Widjaja, Satu-satunya Ahli Taksonomi Bambu di Indonesia
Tiga Puluh Tahun Temukan 80 VarianMinggu, 24 Juni 2012 – 00:04 WIB
Namun, Elizabeth menolak tawaran tersebut. Sebab, dia sudah mendapat dua tawaran untuk mengambil gelar PhD di Prancis dan Australia.
Awalnya Elizabeth berencana mengambil tawaran di Australia yang lebih dekat dengan Indonesia. Tapi, rencana itu batal setelah dosen pembimbingnya, Prof Jack Hawkes, memberikan pemahaman bahwa di Australia Elizabeth mesti lulus seleksi lebih dulu. Sedangkan di University of Birmingham dia langsung diterima. "Profesor saya juga yang mencarikan dananya," tutur putri ketiga di antara sembilan bersaudara itu.
Elizabeth akhirnya "takluk" juga. Hanya, dia mengajukan dua syarat bila harus menempuh pendidikan S-3 di Inggris. Pertama, dia diizinkan meneliti bambu. Kedua, dia dibolehkan mengikuti Sandwich Program. Program itu memungkinkan Elizabeth menetap di Indonesia selama dua tahun untuk melakukan penelitian. Dua syarat tersebut ternyata dikabulkan sang profesor.