Program CSA Garis Terdepan Menghadapi El Nino
Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) melalui teknlogi Climate Smart Agriculture (CSA) yang artinya pertanian dapat mengatasi perubahan iklim termasuk emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Di sektor pertanian emisi GRK terbesar berasal dari sawah.
Emisi gas metan dari lahan sawah sangat luar biasa besarnya. Sedangkan sumber emisi yang kedua dari pemupukan yang memberikan kontribusi signifikan terhadap sektor pertanian baik pupuk kimia maupun pupuk kandang sama-sama menghasilkan gas metan.
Saat ini Program SIMURP berada di garis terdepan terhadap mitigasi El Nino melalui Alternate Wetting and Drying (AWD) di lahan sawah dan berhasil secara signifikan menurunkan gas metan.
"Program SIMURP juga membangun pemupukan berimbang, dan menggaungkan program pestisida nabati. Dengan menggunakan pestisida nabati maka mengurangi pestisida kimia, apalagi saat ini harga pupuk kimia sangatlah mahal. Sehingga, betapa pentingnya program SIMURP mengantisipasi dan sudah terbukti mitigasi terhadap El Nino," kata Dedi.
Sementara itu, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Bustanul Arifin Caya mengatakan bahwa tujuan dari pertemuan ini adalah untuk bertemu dan sama-sama mengetahui potret masing-masing keuangan daerah pada Semester 1.
"Selain itu juga untuk menyusun rencana kegiatan yang harus segera di akselerasi. Jangan sampai sudah berkumpul namun tidak ada akselerasi nantinya. Potret tahun ini harus lebih baik dari tahun sebelumnya," kata Bustanul.
Bustanul menambahkan tujuan SIMURP utamanya ada tiga, yaitu peningkatan kapasitas produksi melalui teknologi CSA, pertanian berkelanjutan dan pengurangan emisi GRK. Selain itu juga harus ada peningkatan nilai tambah.
"Program SIMURP dapat diperpanjang apabila potret performance dari 2019 hingga 2024 sangatlah bagus. Untuk pengelola SIMURP, baik administratif maupun teknis harus mampu mengelola keuangannya secara baik," katanya. (rhs/jpnn)