Program Serasi Kementan Sulap Lahan Rawa Bisa Produktif
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melaksanakan program Serasa (Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani) yang dimulai sejak awal 2019. Program ini adalah tindak lanjut dari keberhasilan peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) di Desa Jajangkit, Kabupaten Barito Kuala (Batola), yang mampu membangunkan lahan rawa dari kondisi mati suri menjadi produktif.
Kegiatan Serasi ini bakal memanfaatkan 500 ribu lahan rawa pasang surut di Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Dalam pelaksanaannya, program Serasi meliputi perbaikan infrastruktur jaringan tata air, tanggul, jalan usaha tani, pintu air, pompanisasi, alsintan, dan saprodi serta escavator. Selain tanaman padi, pada program Serasi ini akan dikembangkan komoditas lainnya seperti ikan, ternak bebek, tanaman hortikultura sayuran, dan jeruk, sehingga terdapat diversifikasi pendapatan petani.
BACA JUGA: Dilindungi Asuransi, Petani Tegal Tidak Khawatir Musim Kemarau
"Program Serasi diharapkan mampu menjadikan lahan rawa pasang surut sebagai lumbung pangan Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan petani," sebagaimana bunyi rilis dari Kementerian Pertanian pada Minggu (7/7).
Untuk mengawal pelaksanaan program Serasi, sekitar 17 anggota dan pimpinan Komisi IV DPR melaksanakan kunjungan kerja ke Desa Telang Sari, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyu Asin (Muba).
BACA JUGA: 11 Tokoh Muda Calon Menteri Kabinet Jokowi
Michael Wattimena yang mewakili Ketua Komisi IV DPR mengatakan, Sumsel adalah salah satu prioritas lumbung beras nasional. Diharapkan, dengan adanya program Serasi dapat meningkatkan produksi dan provitas tanaman.