Program TEKAD Berhasil Tingkatkan Perekonomian Masyarakat di NTT
“Dengan program pelatihan dari TEKAD kawan-kawan penyandang difabel mempunyai rasa kepercayaan diri sehingga bisa berkarya untuk memenuhi sebagaian kebutuhan rumah tangga sehari-hari,” katanya.
Selain pelatihan, lanjut Mery, TEKAD juga memberikan ruang agar antarkelompok dapat berinteraksi untuk saling memberikan masukan.
Beberapa kebutuhan berupa pelatihan untuk menunjang kemampuan anggota kelompok dalam memajukan usaha juga dipenuhi oleh TEKAD.
“Dengan ada TEKAD kita sering sosialisasi dengan kelompok lain. Kekurangan-kekurangan kita bisa kita ceritakan jadi ada diskusi. Ada sedikit tambahan penghasilan untuk kebutuhan rumah. Kita bangga sekali karena dulunya kan tidak bisa," terang Mery.
Menurut dia, keberadaan TEKAD juga mampu membuat kalangan perempuan di NTT menjadi berdaya sehingga mampu bekerja sama dengan suami dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Hadir dalam supervisi program TEKAD, di antaranya Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Desa dan Direktur Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Investasi Desa.
Selain itu hadir juga Procurement Specialist Masrina Sibadutar, Country Programme Officer Anissa Pratiwi, Institutional and Policy Analyst Rikola Fedri, M&E Specialist Stania Yasin, dan Administrative Assistant Sarwendah Utami.(fri/jpnn)