Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Program Unggulan Anies-Sandi Kurang Populer

Selasa, 17 Januari 2017 – 17:42 WIB
Program Unggulan Anies-Sandi Kurang Populer - JPNN.COM
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam debat calon gubernur DKI di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (13/1) malam. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - jpnn.com - Elektabilitas pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno terus menurun.

Akibatnya, pasangan yang diusung Partai Keadilan Sejahtera-Gerindra ini diprediksi tidak lolos putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, sebagaimana hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.

Menurut Peneliti LSI Denny JA Ardian Sofa, penyebab menurunnya elektabilitas Anies-Sandi antara lain, karena tidak ada program unggulan yang dikampanyekan secara massif selama masa kampanye.

"Program unggulan Anies-Sandi kurang terdengar oleh publik. Jika dibaca mendalam, memang banyak sekali program kerja yang bagus, yang disiapkan dan disosialisasikan. Namun program-program tersebut gagal menarik perhatian publik, karena tidak fokus dan tidak dikampanyekan secara massif," ujar Ardian saat merilis hasil survei LSI Denny JA, di kantorya Jalan Pemuda, Jakarta Timur, Selasa (17/1).

Berbeda dari Anies-Sandi, pasangan calon Gubernur Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni kata Ardian, sejak awal fokus menyasar pemilih kelas menengah ke bawah yang memang populasinya paling besar.

Baik itu lewat mengampanyekan program BLT sementara, bantuan Rp 1 miliar untuk tiap RW, maupun program bantuan dana bergulir, dinilai mampu menarik perhatian kelas menengah ke bawah.

Karena itu dari hasil survei yang dilakukan LSI pada 5-11 Januari kemarin, memperlihatkan elektabilitas pasangan ini tertinggi. Mencapai 36,7 persen.

Kemudian disusul Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat 32,6 persen dan Anies-Sandi hanya 21,4 persen.

Elektabilitas pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno terus menurun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News