Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Program Vaksinasi di Australia Berjalan Tersendat, Ancaman Serius Bagi Warganya

Selasa, 25 Mei 2021 – 22:19 WIB
Program Vaksinasi di Australia Berjalan Tersendat, Ancaman Serius Bagi Warganya - JPNN.COM
Jumlah mereka yang sudah divaksinasi di Australia sekarang ini jauh lebih rendah dari perkiraan sebelumnya dari pemerintah. . (Four Corners)

Profesor Murphy mengatakan hanya sedikit dokter umum yang tidak mendapatkan vaksin yang mereka inginkan atau mengalami masalah pengiriman.

"Ini adalah pengiriman logistik paling rumit dalam sejarah, jadi ada berbagai masalah di sana sini," kata Profesor Murphy.

"Distribusi ke dokter umum berjalan bagus. Dari 3,1 juta dosis yang sudah disuntikkan, 1,8 juta diantaranya lewat para dokter umum."

Negara bagian yang mendapat tanggung jawab untuk melakukan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan juga menghadapi masalah ketidakjelasan pasokan dari Pemerintah Federal.

Wakil Menteri Utama negara bagian Queensland, Steven Miles mengatakan ada vaksin yang dikirim ke alamat yang salah.

"Kita tidak tahu berapa jumlah vaksin yang akan tiba setiap hari, ada rumah sakit yang sudah memiliki daftar mereka yang akan divaksin tidak tahu kapan dosisnya akan datang. Ada juga vaksin yang hilang," kata Steven Miles.

Masalah penggumpalan darah

Di bulan Maret, mulai muncul sindrom penggumpalan darah, hal yang sebenarnya jarang terjadi namun bisa berakibat fatal yang dihubungkan dengan penggunaan vaksin AstraZeneca.

Professor Allen Cheng, salah satu ketua Lembaga Penasehat Teknik soal Imunisasi di Australia, mengatakan komitenya harus menimbang risiko yang ada, setelah lembaga yang menyetujui penggunaan obat-obatan di Australia, yakni TGA, mengatakan kasus penggumpalan darah memang ada hubungan dengan AstraZeneca.

Inilah temuan penyelidikan program Four Corners dari ABC: vaksinasi di Australia berjalan lambat dan berpotensi merusak kepercayaan dari warganya sendiri

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News