Program Vaksinasi di Australia Berjalan Tersendat, Ancaman Serius Bagi Warganya
Profesor Murphy mengatakan hanya sedikit dokter umum yang tidak mendapatkan vaksin yang mereka inginkan atau mengalami masalah pengiriman.
"Ini adalah pengiriman logistik paling rumit dalam sejarah, jadi ada berbagai masalah di sana sini," kata Profesor Murphy.
"Distribusi ke dokter umum berjalan bagus. Dari 3,1 juta dosis yang sudah disuntikkan, 1,8 juta diantaranya lewat para dokter umum."
Negara bagian yang mendapat tanggung jawab untuk melakukan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan juga menghadapi masalah ketidakjelasan pasokan dari Pemerintah Federal.
Wakil Menteri Utama negara bagian Queensland, Steven Miles mengatakan ada vaksin yang dikirim ke alamat yang salah.
"Kita tidak tahu berapa jumlah vaksin yang akan tiba setiap hari, ada rumah sakit yang sudah memiliki daftar mereka yang akan divaksin tidak tahu kapan dosisnya akan datang. Ada juga vaksin yang hilang," kata Steven Miles.
Masalah penggumpalan darah
Di bulan Maret, mulai muncul sindrom penggumpalan darah, hal yang sebenarnya jarang terjadi namun bisa berakibat fatal yang dihubungkan dengan penggunaan vaksin AstraZeneca.
Professor Allen Cheng, salah satu ketua Lembaga Penasehat Teknik soal Imunisasi di Australia, mengatakan komitenya harus menimbang risiko yang ada, setelah lembaga yang menyetujui penggunaan obat-obatan di Australia, yakni TGA, mengatakan kasus penggumpalan darah memang ada hubungan dengan AstraZeneca.