Program Warung Sikumbang PNM Hasilkan Nilai Tambah Ekonomi
Pada periode pertama, jumlah sampah yang terpilah sebanyak 289,3 kg dan meningkat secara drastis pada periode kedua sejumlah 1.662,5kg. Sampah tersebut terdiri dari sampah kertas, plastik, logam dan lain-lain.
Nilai ekonomi bagi mereka yang aktif memilah dan menimbang sampah pun juga ikut bertambah.
“Sebelum ada program Warung Sikumbang, 94% pemilik warung belum ada yang memilah sampah. Kini bisa melihat pergeseran perilaku dari para pedagang ketika paham ada nilai ekonomi untuk tambagan hidup mereka. Artinya, program TJSL memang perlu dikemas dengan memperhatikan bukan hanya aspek lingkungan tetapi juga sosial dan ekonomi,” tambah Dirut PNM.
PNM membantu pemerintah dalam mencapai 11 dari 17 indikator pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang mencakup aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Satu tahun berjalan, program Warung Sikumbang telah mencakup ketiga aspek tersebut dengan potensi pengurangan emisi karbon sebanyak 398kg CO2e.
"PNM tidak berhenti pada upaya memberikan pembiayaan dan pendampingan berkelanjutan sampai pada naik kelasnya usaha mikro dan ultra mikro menjadi lebih berdaya. Pembiayaan dan pendampingan secara berkesinambungan inilah yang menjadi pembeda PNM dengan lembaga pembiayaan lain," pungkas Arief.(mcr10/jpnn)