Promosikan Kreasi Warga Dolly Bikin Bazar Ramadan
jpnn.com - SURABAYA – Banyak yang peduli dengan nasib warga sekitar lokalisasi Dolly-Jarak pasca penutupan oleh Pemkot Surabaya. Bukan hanya instansi swasta seperti lembaga zakat yang memberikan bantuan. Tapi, mahasiswa juga menunjukkan kepedulian untuk meramaikan ekonomi kerakyatan di kawasan tersebut.
Jumat Sore (11/7) sebuah bazar Ramadan digelar di Jalan Dukuh Kupang Timur VI. Bazar itu diinisiasi komunitas mahasiswa dan pemuda Surabaya. Mereka tidak hanya menggandeng warga terdampak penutupan. Tapi, juga warga lain yang tinggal di sekitar kelurahan Putat Jaya.
Tak kurang dari 35 pedagang turut dalam bazar tersebut. Mereka menjajakan aneka jenis kreasi buatan sendiri. Mulai kue kering, aksesori, telur asin, hingga pembersih lantai hasil racikan sendiri. Beberapa merupakan hasil pelatihan yang telah dilakukan Pemkot Surabaya.
Febrian Kiswanto, koordinator komunitas pemuda dan mahasiswa Surabaya, menuturkan bahwa kegiatan itu semata-mata untuk menggairahkan ekonomi warga. Kegiatan tersebut merupakan bentuk bakti sosial komunitas tersebut bagi warga selama Ramadan. ”Kami ingin menyemarakkan Ramadan ini dengan bazar,” ujar mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum Unair itu kemarin.
Dia menyebutkan bahwa kegiatan tersebut didukung banyak relawan yang menyumbangkan dana. Mereka telah membuka nomor rekening untuk menyelenggarakan aneka kegiatan bermanfaat bagi warga.
Selain bazar aneka makanan, para mahasiswa membuat kegiatan lain. Mereka mendirikan sebuah panggung kecil di tengah lokasi bazar. Panggung itu akan dipakai untuk menampilkan kreasi seni anak-anak dan persembahan dari mahasiswa serta pemuda.
Bukan hanya pendekatan ekonomi yang dilakukan mahasiswa untuk menggelar bakti sosial di Putat Jaya. Mereka pun membuat kegiatan berbasis pendidikan selama Ramadan. Mereka menamainya Taman Bermain Anak Ceria. Sekitar 40 anak di sekitar kawasan Dolly-Jarak mengikuti kegiatan tersebut. ”Kami sudah bikin tiga kali pertemuan,” ungkap M. Faris Afif Sukin, koordinator kegiatan itu.
Dia menyebutkan, pertemuan sebelumnya sudah mengajak seorang penyiar radio dan fashion designer. Dengan mengundang dua ”guru” tersebut, diharapkan anak-anak bisa semakin bersemangat menatap masa depan yang lebih cerah. ”Sekalian mereka bisa mengenal berbagai profesi,” imbuh mahasiswa Jurusan Teknik Elektro ITS itu. (jun/mas/end)