Prosesi Pengambilan Tanah dan Air di GPN Kulon Progo Lebih Menantang
jpnn.com, KULONPROGO - Kulonprogo akan menggelar Gowes Pesona Nusantara pada Minggu (3/9). Sebelum itu, di Kulon progo digelar prosesi pengambilan tanah dan air yang menjadi ritual khusus di setiap etape yang diikuti.
Mengambil nama Etape Menoreh ini, tanah dan air dilakukan prosesi pengambilannya pada Sabtu (2/9). Nantinya, tanah-air tersebut akan disatukan dengan tanah-air Dari titik lainnya pada monumen Tanah Air Nusantara di kawasan Gunung Tidar, Magelang, bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2017 9 September mendatang.
Berbeda dari prosesi pengambilan tanah dan air di daerah sebelumnya, pada etape Menoreh Kabupaten Kulon Progo yang dilakukan pada Sabtu (2/9) ini bisa terbilang menantang adrenalin serta menunjukkan keguyuban dan kekompakan sebuah daerah.
Pasalnya air yang diambil untuk dijadikan satu dengan 89 titik lainnya dari seluruh Indonesia berasal dari puncak Suroloyo, salahsatu bukit tertinggi di pegunungan Menoreh tepatnya di Dusun Keceme, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo dengan memiliki ketinggian sekitar 1000 meter dari permukaan air laut.
Untuk mencapai puncak, dibutuhkan tenaga ekstra karena harus terlebih dahulu harus melewati ratusan anak tangga.
Lokasi pengambilan air ini menjadi spot yang sangat istimewa sehingga dijadikan obyek wisata pemda setempat untuk menikmati indahnya empat gunung besar di Jawa seperti Merapi, Merbabu, Sumbing dan Sindoro.
Selain itu, kemegahan Candi Borobudur yang berada di Magelang juga dapat dinikmati dengan jelas melalui puncak Suroloyo ini.
Sedangkan tanah yang diambil dari Kabupaten Kulon Progo berasal dari 12 Kecamatan yang dijadikan satu, seperti dari Galur, Girimulyo, Kalibawang, Kokap, Lendah, Nanggulan, Panjatan, Pengasih, Samigaluh, Sentolo, Temon dan Wates.