Prosesi 'Sadeyan Dawet' di Acara Gibran-Selvi, apa Maknanya?
jpnn.com, SOLO - Hari ini menjadi hari yang sibuk untuk calon pengantin Gibran Rakabuming Raka dan Selvi Ananda. Sejumlah rangkaian acara tradisional Jawa akan diikuti keduanya sebelum menghadapi resepsi dan akad nikah, Kamis (11/6).
"Pasangan Gibran dan Selvi ini sama-sama orang pintar dan cerdas. Mereka sangat patuh mengikuti adat istiadat yang ada. Sehingga semua prosesi ini dilaksanakan sesuai adat Jawa," ujar Budayawan Solo, Mufti Rahardjo di Graha Saba, Rabu (10/11) pagi.
Acara adat dimulai dengan pemasangan bleketepe (janur) di kediaman Selvi Ananda pukul 09:00 WIB. Menurut Mufti, bleketepe yang berwarna kuning memiliki makna kedua pengantin diberi anugerah dan berkah.
"Biar diberikan kalbu bening untuk dua mempelai," imbuh Mufti.
Dilanjutkan dengan acara siraman yang dimulai sejak pukul 09:45 WIB di kediaman Selvi dan Gibran. Kediaman keduanya hanya berjarak kurang dari 200 meter.
Menurut Mufti siraman selalu dilakukan dengan khidmat dan terkadang diiringi dengan lantunan tembang macapat yang mengharukan. Macapat itu berisi doa hingga nasihat baik untuk calon pengantin yang dilantunkan oleh seorang penembang.
"Siraman juga dilakukan oleh orangtua atau para sesepuh. Ditunjuk keluarga siapa sesepuhnya. Yang menjadi subyek adalah calon pengantinnya. Pada saat siraman dilakukan, pasti ada gemuruh doa dari keluarga yang hadir kepada calon pengantin. Nembangnya tergantung pilihan orang yang dipilih," papar Mufti.
Mufti menjelaskan, siraman memiliki makna untuk membersihkan fisik dan jiwa seorang calon pengantin untuk memasuki bahtera kehidupan yang lebih tinggi.