Prostitusi Pelajar, Tarif Rp 500 Ribu, Eksekusi di Indekos
Menurut AS, dirinya dan pelanggan tidak mengeluarkan uang untuk menyewa kamar.
Hal itu berbeda jika mereka harus beradu peluh di kamar hotel atau penginapan.
AS mengaku dirinya bukan satu-satunya penghuni indekos yang menjajakan diri.
“Banyak, kok, teman-teman aku yang kayak gini. Terutama yang ngekos. Bos (orang tua), kan, nggak tahu kalau kami ginian,” tambah AS.
AS menambahkan, dirinya dan rekan-rekannya memanfaatkan WhatsApp, LINE, BlackBerry Messenger (BBM, Twitter, Facebook, dan Instagram, untuk menjajakan diri.
“Hasilnya buat nambah-nambah uang jajan, Om,” kata AS.
Selain AS, ada juga LS yang terjun ke lembah hitam. Mirisnya, dia masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).
Berbeda dengan AS, remaja 14 tahun itu berani mematok tarif lebih mahal.