Protes Meluas, Donald Trump Cuek
Kesibukan di bandara-bandara mancanegara pun meningkat. Sebab, mereka harus mencegah penumpang dari ketujuh negara naik pesawat tujuan AS. Mereka yang terdeteksi hendak masuk AS pun terpaksa dipulangkan ke negeri asal.
Dampak kebijakan Trump itu memantik unjuk rasa berkepanjangan di beberapa bandara besar AS. Hingga kemarin, massa masih berdemonstrasi di bandara.
Di beberapa bandara yang diketahui menahan warga dari negara-negara blacklist, bukan hanya warga sipil yang berunjuk rasa.
Para pengacara pun turun tangan. Mereka sengaja bersiaga di bandara untuk memberikan pendampingan hukum bagi mereka yang ditahan.
’’Menjadi bagian dari dunia, tapi mengatakan kepada orang lain bahwa dia tidak kita terima di negeri ini, atau memberitahukan kepada orang lain bahwa dia adalah musuh kita, merupakan cara yang efektif untuk memulai permusuhan. Orang Amerika tidak melakukan yang seperti itu,’’ ujar Tal Zlotnitsky, ahli teknologi yang memiliki kewarganegaraan ganda, AS dan Israel.
Tentang kekacauan dan bahkan kekerasan yang pecah di AS akibat kebijakannya, Trump santai. Dia tidak merasa bersalah.
Sebaliknya, dia ganti menyalahkan pihak lain. Selain media, Trump menyalahkan dua senator Partai Republik, yakni John McCain dan Lindsey Graham.
’’Mereka terlalu lunak soal imigrasi. Sepertinya, mereka ingin memantik Perang Dunia III,’’ tegas Trump.